You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
DKI akan Bangun RPU Terpadu dengan Rusun
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

DKI akan Bangun RPU Terpadu dengan Rusun

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun Rumah Pemotongan Unggas (RPU) terpadu dengan rumah susun (rusun).

Kami ada satu percontohan di Rawa Teratai sekitar 1 hektar. Nanti diatasnya akan ada rusun dibawahnya rumah pemotongannya

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, RPU akan dibangun dengan teknologi modern. Kami bangun pemotongan hewan yang modern. Itu dikasih waktu tiga menit netesin darah semua. Baru dikemas," katanya, Kamis (12/11).

Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, pembangunan RPU tersebut rencananya baru akan dimulai tahun depan. RPU terpadu ini diperuntukkan bagi pengusaha pemotongan unggas yang saat ini masih menyebar di lima wilayah.

Cegah Penyakit Unggas, RPU Diminta Pindah

"Kami ada satu percontohan di Rawa Teratai sekitar 1 hektare. Nanti di atasnya akan ada rusun, di bawahnya rumah pemotongannya," kata Darjamuni.

Dikatakan Darjamuni, masih ada 180 lokasi RPU yang berada di pemukiman. Sementara RPU yang resmi milik Pemprov DKI hanya ada di sembilan lokasi. "Kami punya ada sembilan RPU. Tapi masih ada yang bertebaran di pemukiman itu ada sekitar 1800-an lokasi. Nah itu harus kami tertibkan semua," ucapnya.

Untuk pembangunannya, kata Darjamuni, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tujuan pembangunan RPU ini untuk dapat mengontrol peredaran daging ayam. "Intinya, daging-daging yang ada di pasar itu harus terkontrol, namanya kontrol NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Kami juga sudah berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya untuk peredaran unggas ini," ungkapnya.

Pihaknya, lanjut Darjamuni, telah membuat instruksi agar ke depan pedagang ayam potong hanya diperbolehkan membeli jika terdapat NKV. Dengan demikian bisa terkontrol ayam potong yang dijual sudah aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

"Selama ini belum semuanya, baru sebagian sudah ada yang ambil dari NKV. Tapi belum kami beri tanda apa-apa. Nah, makanya nanti akan kami data, kalau beli dari suplaiyer NKV akan kita beri tanda. Saya baru kemarin ketemu PD Pasar Jaya untuk pendataan. Saya sudah buat instruksinya mulai hari ini," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1265 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1236 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1185 personTiyo Surya Sakti
  4. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1068 personNurito
  5. Heru Harap Transportasi Publik Jakarta Terintegrasi Menyeluruh

    access_time17-09-2024 remove_red_eye801 personBudhi Firmansyah Surapati